Skema Ponzi, atau dikenal pula dengan
pola piramida, merupakan tipe penipuan investasi yang paling mudah, paling
sederhana, dan paling klasik. Kenyataan bahwa skema ini digunakan oleh seorang
bankir investasi terkemuka di Amerika Serikat, Bernie Madoff, dan berhasil
menipu investor (dan regulator) hingga 50 miliar dollar .
Faktanya, adalah
sifat dasar manusia (modern) untuk selalu mengagumi keindahan kompleksitas,
kemutakhiran, dan kemajuan. Semakin rumit suatu sistem, otak manusia akan semakin
terpancing untuk mempelajarinya hingga suatu titik dimana intelektualitas tidak
bisa menggapainya.
Pada
titik itulah ia akan berserah diri dan memberikan seluruh harapannya kepada
dunia intelektual dan justru mempercayai sesuatu yang tidak pasti. Manusia
kemudian meng-amanat-kan suatu entitas yang lebih intelek dari dirinya untuk
mengurusnya. Suatu paradoks logika: di saat seseorang mengagungkan rasio, pada
saat yang sama ia menyerah kepada rasionalitas, dan memutuskan untuk tidak
menggunakan rasionya.
Itulah konsekuensi modernisme yang menempatkan inovasi rasional sebagai suatu kredo baru, berbeda dengan karakter manusia tradisional yang cenderung menganggap sesuatu yang “abu-abu” sebagai mistik, alam gaib, atau bid’ah. Lalu kemudian, barus disadari bahwa manusia modern dengan manusia tradisional adalah tidak berbeda.
Itulah konsekuensi modernisme yang menempatkan inovasi rasional sebagai suatu kredo baru, berbeda dengan karakter manusia tradisional yang cenderung menganggap sesuatu yang “abu-abu” sebagai mistik, alam gaib, atau bid’ah. Lalu kemudian, barus disadari bahwa manusia modern dengan manusia tradisional adalah tidak berbeda.
Manusia
tradisional gagal memahami fenomena alam sehingga mempercayai “orang pintar”
semacam penyihir, dukun, atau ahli klenik. Sementara manusia modern gagal
memahami rasionalitasnya sendiri dan terbuai dengan keserakahan sehingga
mempercayai “orang pintar” semacam investment banker, lawyer, akuntan,
financial planner, dan berbagai konsultan lain untuk membimbingnya.
Di Indonesia,
skema ini pernah dikenal dengan modus arisan berantai. Anda diminta untuk
menyetor sejumlah uang kepada sejumlah orang, dan orang yang masuk setelah anda
akan meyetor uang ke anda. Semakin banyak yang anda rekrut semakin banyak easy
money yang akan didapat.
Gagasan mencapai suatu derajat di mana manusia bisa terbang, menghilang, berpindah ke satu tempat dalam sekejap, atau menguasai makhluk halus tidak lagi indah di mata manusia modern karena gagal memuaskan rasionalitas.
Gagasan mencapai suatu derajat di mana manusia bisa terbang, menghilang, berpindah ke satu tempat dalam sekejap, atau menguasai makhluk halus tidak lagi indah di mata manusia modern karena gagal memuaskan rasionalitas.
Sebagai gantinya, muncul
eksotisme-eksotisme baru yang lebih dapat memenuhi hasrat manusia bernama
“hedge fund”, “derivatives”, “gross national products”, “financial
engineering”, “human rights”, “carbon trading”, “sustainable development”,
“nullum delictum sine previa lege poenali”, dan sebagainya.
Agaknya, semakin rasional seorang
manusia, semakin terbuai ia dengan arogansi intelektualitasnya, tanpa menyadari
intelektualitas memiliki keterbatasan dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
yang sama sekali tidak intelektual (atau tetap intelektual tetapi amoral?).
Sumber : www.artikelhukum.blogspot.com
(M. Ajisatria Suleiman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar