Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima.
Impor
adalah proses transportasi
barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya
dalam proses perdagangan. Proses impor pada umumnya adalah tindakan memasukan
barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara
besar membutuhkan campur tangan dari bea
cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari
perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor
Kondisi Ekspor di Indonesia
Pengutamaan
Ekspor bagi Indonesia
sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat itu,ekspor menjadi perhatian
dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi
industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri
promosi ekspor.Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar
negeri membeli barang domestik,menjadi sesuatu yang sangat lazim.
Persaingan sangat
tajam antar berbagai produk. Selain harga,kualitas
atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk. Adapun selama periode ini , ekspor dari
sepuluh golongan barang memberikan kontribusi 58,8 persen terhadap total ekspor
nonmigas. Kesepuluh golongan tersebut adalah, lemak dan minyak hewan nabati, bahan
bakar mineral, mesin atau peralatan listrik, karet dan barang dari karet,
mesin-mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak, dan abu
logam, kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari
kayu, serta timah.
Peranan dan perkembangan ekspor
nonmigas Indonesia menurut sektor untuk periode Januari-Oktober tahun 2008
dibanding tahun 2007 dapat dilihat pada Ekspor produk pertanian, produk
industri serta produk pertambangan dan lainnya masing-masing meningkat 34,65
persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen.
Dilihat dari kontribusinya terhadap
ekspor keseluruhan Januari-Oktober 2008, kontribusi ekspor produk industri
adalah sebesar 64,13 persen, sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian
adalah sebesar 3,31 persen, dan kontribusi ekspor produk pertambangan adalah
sebesar 10,46 persen, sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 22,10
persen.
Kendati secara keseluruhan kondisi
ekspor Indonesia membaik dan meningkat, tak dipungkiri semenjak terjadinya
krisis finansial global, kondisi ekspor Indonesia semakin menurun. Sebut saja
saat ekspor per September yang sempat mengalami penurunan 2,15 persen atau
menjadi USD12,23 miliar bila dibandingkan dengan Agustus 2008. Namun, secara
year on year mengalami kenaikan sebesar 28,53 persen.
Kondisi Impor
Indonesia
Keadaan impor di Indonesia tak selamanya dinilai bagus, sebab menurut golongan penggunaan barang, peranan impor untuk barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Oktober 2008 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yaitu masing-masing dari 6,77 persen dan 75,65 persen menjadi 5,99 persen dan 74,89 persen. Sedangkan peranan impor barang modal meningkat dari 17,58 persen menjadi 19,12 persen.
Sedangkan dilihat dari peranannya
terhadap total impor nonmigas Indonesia selama Januari-Oktober 2008, mesin per
pesawat mekanik memberikan peranan terbesar yaitu 17,99 persen, diikuti mesin
dan peralatan listrik sebesar 15,15 persen, besi dan baja sebesar 8,80 persen,
kendaraan dan bagiannya sebesar 5,98 persen, bahan kimia organik sebesar 5,54
persen, plastik dan barang dari plastik sebesar 4,16 persen, dan barang dari
besi dan baja sebesar 3,27 persen.
Selain itu, tiga golongan barang berikut
diimpor dengan peranan di bawah tiga persen yaitu pupuk sebesar 2,43 persen,
serealia sebesar 2,39 persen, dan kapas sebesar 1,98 persen. Peranan impor
sepuluh golongan barang utama mencapai 67,70 persen dari total impor nonmigas
dan 50,76 persen dari total impor keseluruhan.
Sumber : http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makalah-ekspor-impor-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar