Kamis, 10 Maret 2011

BUSUNG LAPAR DITENGAH EKONOMI YANG MEMBAIK

             Berawal dari pembicaraan tentang sudah mulai terlihatnya titik balik dari kemerosotan perekonomian oleh ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS),sehingga prospeknya dapat dikatakan mulai cerah.
`           Adapun pemberitaan dari salah satu media cetak diantaranya Dr.Miranda S Goeltom membuat tulisan yang berjudul Sejumlah Indikator Ekonomi mencuatkan Harapan pemulihan. Dalam tulisan tersebut diperlihatkan beberapa data mengenai perkembangan suku bunga satu bulan,perkembangan kurs beli dan uang kartal dan perkembangan inflasi bulanan.
            Meskipun secara umum sebenarnya semuanya masih memburuk ,tetapi dari tingkat pemburukannya dapat dikatakan membaik dalam presentase yang lebih kecil.
            Disisi lain K.H Abdurrahman Wahid berpendapat bahwa sangat prihatin tentang kemungkinan pecahnya revolusi sosial,dan juga semua anggota masyarakat yang sangat ketakutan dengan terulangnya kembali kerusuhan pertengahan mei  pada tahun 1998 di Jakarta dan Solo saat muncul pembakaran dan penjarahan di kawasan Senen dan Mangga Dua Jakarta.
Setelah terjadinya peristiwa tersebut tentunya semua orang merasakan kecemasan karena sudah terjadi penodongan dan pembakaran mobil di jalan-jalan tol dan beberapa daerah lainnya.
            Disini indikasinya terlihat jelas bahwa Jakarta dikepung oleh rakyat miskin di daerah-daerah kumuh.
            UNICEF juga berbicara mengenai the lost generation karena banyaknya bayi yang sudah mengidap busung lapar,sehingga kekurangan gizi yang benar-benar serius.

            Ditengah-tengah kota Jakarta sering ditayangkan di media pemberitahuan mengenai tempat penimbunan sampah ,disisi lain kerumunan manusia yang mencari sampah pun berebut mencari sesuatu yang dapat dijual / dapat dimanfaatkan. Dengan kondisi gubuk-gubuk yang dibangun diatas sampah ,dikolong jembatan sebagai tempat tinggal merupakan keadaan yang tidak wajar untuk berteduh. Karena lingkungannya yang kotor dan makanan mereka kurang akan gizi dapat berdampak negatif terutama pada kesehatannya.
            Fakta lainnya juga terdapat pemberitaan mengenai bayi-bayi yang tinggal tulang belulang yang dapat dikatakan hampir sama dengan bayi-bayi di Afrika yang kekurangan pangan. Jika keadaan ini terus berlanjut mereka akan mati kelparan ,atau tumbuh menjadi manusia yang sangat cacat baik fisik maupun mental ,sehingga menjadi satu generasi yang tidak dapat produktif sekecil apapun.
Di satu pihak para ekonom melihat sedikit membaiknya ekonomi Indonesia ,tetapi sementara itu tingkat hidup absolut merosot sampai seperti yang diberitakan /fakta terjadinya kemiskinan seperti kekurangan gizi /busung lapar.

Kesimpulan

            Kemajuan atau membaiknya perekonomian Indonesia memang mulai menemukan titik cerah/sedikit membaik ,tetapi disamping itu hal yang tidak seimbang terjadi yaitu kemiskinan dan busung lapar malah terjadi ditengah perekonomian yang mulai membaik ini. Oleh karena itu perlu adanya inisiatif untuk langsung bertindak /mencari solusi dari permasalahan ini.
            Dalam antisipasinya tentu saja tidak bisa asal bertindak melainkan membutuhkan suatu konsep. Salah satu konsep yang sangat sederhana misalnya membuat gerakan besar-besaran ,menyadarkan dan mengajak semua anggota masyarakat yang masih mampu ,dengan cara memperlihatkan dengan nyata kondisi kehidupan kaum miskin dalam jumlah yang besar itu terancam busung lapar ,sehingga diharapkan mereka yang mampu akan merasa prihatin dan dengan keadaan tersebut dan mau membantu mereka keluar dari kemiskina tersebut.
Sebebarnya yang mereka hidup dibawah garis kemiskina itu yang dibutuhkan tidak banyak yaitu makan dengan gizi yang mencukupi.
            Maka jika kesadaran dan perasaan mulai tersentuh ,sehingga tergerak hatinya untuk memberikan sesuatu ,tinggal bagaimana organisasinya agar sampai pada mereka yang membutuhkan.

SUMBER : :- KWIK KIAN GIE EKONOMI INDONESIA DALAM KRISIS DAN     TRANSISI POLITIK

Disusun oleh : Dewi Septianawati
NPM/Kelas    : 21210913/1EB11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar