Sabtu, 06 Oktober 2012

GO TO KAMPUNG NAGA


            Siapa yang ga kenal tempat wisata yang satu ini ? (khususnya bagi orang Tasikmalaya) pasti sudah tidak asing lagi mendengarnya. Karena keunikan budaya yang bertahan hingga saat ini, Kampung Naga dijadikan salah satu objek Wisata Budaya di daerah Singaparna-Tasikmalaya. Kenapa tidak ? kampung yang satu ini memang berbeda dengan yang lainnya,khusunya pada adat istiadat yang masih dilestarikan dengan baik dan terjaga oleh para generasi penerusnya.
            Jalan-jalan saya kali ini ingin mengenal secara langsung tempat wisata yang banyak diminati tourist mancanegara dengan segala keindahan alam dan kekayaan adat yang ada di dalamnya. Ini lah reportase jalan-jalan yang saya lakukan ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
            Perjalanan saya dimulai dari sekolah SMAN 1 Singaparna di Jl.Perikanan Darat No.11 Singaparna-Tasikmalaya. Ini adalah pertamakali bagi saya berkunkung ke Kampung Naga. Dan tidak disesalkan jalan-jalan bersama beberapa teman saya kali ini mendapat pengalaman dan pengetahuan baru tentang salah satu kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Sesampainya disana kami disambut dengan pemandangan bukit yang hijau nan indah,persawahan yang elok dan tertata rapih,serta jalan utama untuk menuju ke pemukiman warga adalah tangga.

Entah berapa ratus tangga yang kami lewati untuk sampai di pemukiman warga,namun itu tidak jadi masalah bagi kami,rasa lelah pun seakan tak terasa karena terbayar dengan nuansa perkampungan yang mengagumkan.

Keunikan pertama yang terlihat terletak pada rumah warga yang terbuat dari anyaman bambu dan kayu,serta beratapkan daun nipah/ijuk dengan variasi setiap rumah berjajar menghadap satu arah seperti pemukiman badui. Di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga. Sedangkan sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah utara dan timur dibatasi oleh Kali Ciwulan.


Adat istiadat dan norma-norma dikampung ini masih masih mempertahankan asas peninggalan leluhurnya , seperti rumah tidak boleh dilengkapi dengan perabotan, misalnya kursi, meja, dan tempat tidur,dan tidak boleh mempunyai daun pintu di dua arah berlawanan. Karena menurut anggapan masyarakat Kampung Naga, rizki yang masuk kedalam rumah melaui pintu depan tidak akan keluar melalui pintu belakang.
            Sebagian besar penduduk Kampung Naga bermatapencaharian sebagai petani. Sampai sekarang penerangan yang digunakan warga tetap bertahan dengan api atau damar dan tidak memakai tenaga listrik.
            Banyak sekali pantangan dan ketabuan yang dipercaya oleh warga disini,tetapi kami hanya mengetahui sebagian kecil berdasarkan objek  yang dapat kunjungi. Selanjutnya jalan-jalan kami lanjutkan dengan berfoto-foto disekiatar pemukiman warga dan berburu oleh-oleh yang dibuat sendiri oleh masyarakat sini berupa berbagai macam kerajinan seperti tas,dompet,gantungan kunci,hiasan/pajangan dan benda-benda lainnya sebagai simbol atau ciri khas Kampung Naga.
            Rasanya sudah cukup kami sedikit mengenal dan menikmati keindahan serta keunikan kampung ini ,selanjutnya kami berharap lain waktu bisa berkunjung kembali bersama teman-teman yang lainnya.           
            Perjalanan yang menyenangkan tidak hanya dapat dinikmati oleh berbagai permainan dan gaya hidup modern, tetapi berbagai keunikan dan keindahan alam  juga rekomendasi tempat yang menyenangkan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar