Pada penutupan
akhir tahun 2012 industri perfilman di Indonesia tampaknya semakin meningkat
dan banyak diminati banyak orang baik dari kalangan remaja,dewasa maupun orang
tua. Pasalnya di penutupan bulan desember 2012 ini dirilis beberapa film yang menyuguhkan
tema dan cerita menarik,sehingga meraih jutaan penonton dalam waktu yang singkat
,diantarnya 5 CM dan HABIBIE & AINUN .
5 CM adalah film
drama Indonesia yang dirilis pada tanggal 12 Desember 2012. Film ini
disutradarai oleh Rizal Mantovani dan diproduksi oleh Ram Soraya dengan
produser Sunil Soraya. Film ini diangkat dari sebuah novel yang berjudul 5 cm.
Bertema tentang persahabatan
diantara lima remaja yaitu Genta,Riani,Arial,Zafran,dan Ian yang telah menjalin
persahabatan mereka selama belasan tahun lamanya. Suatu hari pada saat mereka berlima berkumpul
dirumah Arial mersasa jenuh dengan persahabatan mereka dan akhirnya memutuskan
untuk berpisah dan tidak saling berkomunikasi selama tiga bulan lamanya. Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan,
banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri
mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan.
Setelah tiga
bulan berselang mereka berlimapun bertemu kembali dan merayakan pertemuan
mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati
demi mengibarkan sang merah putih
di puncak tertinggi Jawa (Mahameru) pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan
penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia.
Banyak pesan
yang tersurat maupun tersirat dalam film 5 CM ini diantaranya mengenalkan atau
dapat mempromosikan pariwisata di Indonesia yang sangat menakjubkan dari Gunung
Bromo.
Habibie &
Ainun merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada tanggal 20 Desember
2012. Film ini diangkat dari memori yang ditulis Bapak Habibie mengenai
mendiang istrinya Hasri Ainun Habibie dalam buku Habibie dan Ainun. Film ini disutradari
Rizal Faozan,dan diproduksi oleh MD Picture dengan produser Dharmoo Punjabi dan Manoj Punjabi.
Rudy Habibie
seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada
bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia.
Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir
terbuka lebar untuknya. Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di
Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula.
Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie.
Mereka menikah dan terbang ke Jerman.
Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
Banyak pesan dari
fim yang merupakan kisah cinta pertama dan terakhir Bapak Habibie dan Ibu Ainun
Habibie yang dapat dijadikan inspirasi terutama bagi kaum muda .
Hadirnya dua
film ini banyak mendongkrak popularitas perfilman Indonesia yang menunjukkan
eksistensi dan kualitas terbaiknya yang dibuktikan dengan meraih jutaan
penonton hanya dalam waktu beberapa hari .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar