Sabtu, 01 Oktober 2011

Tugas 2 Ekonomi Koperasi

Nama: Dewi Septianawati
NPM: 21210913
Kelas: 2eb08

Tugas 2 : Ekonomi Koperasi
Tema    : Cara Memajukan Koperasi di Indonesia

            Keberadaan koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat dilihat dari sisi usianya sudah mencapai lebih dari 50 tahun berarti sudah relatif matang. Namun uniknya, kualitas perkembangannya selalu menjadi bahan perdebatan karena tidak jarang koperasi dimanfaatkan di luar kepentingan generiknya.
Selain itu, secara makro pertanyaan yang paling mendasar berkaitan dengan kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), pengentasan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan secara mikro pertanyaan yang mendasar berkaitan dengan kontribusi koperasi terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya.
            Menurut Merza (2006), dari segi kualitas, keberadaan koperasi masih perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk ditingkatkan mengikuti tuntutan lingkungan dunia usaha dan lingkungan kehidupan dan kesejahteraan para anggotanya. Pangsa koperasi dalam berbagai kegiatan ekonomi masih relatif kecil, dan ketergantungan koperasi terhadap bantuan dan perkuatan dari pihak luar, terutama Pemerintah, masih sangat besar.
            Oleh karena itu diperlukan beberapa cara/usaha dalam memajukan koperasi di Indonesia ,seperti :
1.      Merekrut para anggota yang berkompeten
            Perekrutan anggota merupakan salah satu faktor yang terpenting ,karna tidak hanya  orang yang sekedar mau menjadi anggota melainkan orang-orang yang memiliki  kemampuan dalam pengelolaan dan pengembangan koperasi. Dengan begitu,ketika ada permasalahan dalam koperasi ia dapat mengatasi dan memahaminya dengan konsep yang sesuai ,sehingga jalur dari tujuan koperasi dapat tercapai.
2.      Membuat perencanaan program kerja koperasi
      Perencanaan program kerja koperasi sangat diperlukan,supaya setiap kegiatan dapat terprogram dengan baik. Dan yang terutama adalah memberikan kebebasan kepada koperasi untuk menjalankan kegiatannya dengan cara mengurangi campur tangan pemerintah. Sehingga koperasi dapat lebih mandiri dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada. Dan dapat tetap bertahan dalam persaingan ekonomi yang semakin ketat.

     
                       
3.      Menerapkan sistem GCG (Good Corporate Governance)
      Koperasi perlu mencontoh implementasi good corporate governance(GCG) yang telah diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi GCG dalam beberapa hal dapat diimplementasikan pada koperasi. Untuk itu, regulator, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM perlu memperkenalkan secara maksimal suatu konsep good cooperative governance (disingkat juga dengan GCG) atau tatakelola koperasi yang baik.
4.      Memperbaiki koperasi secara menyeluruh
      Kementerian Koperasi dan UKM perlu menyiapkan blue print pengelolaan koperasi secara efektif. Blue print koperasi ini nantinya diharapkan akan menjadi panduan bagi seluruh koperasi Indonesia dalam menjalankan kegiatan operasinya secara profesional, efektif dan efisien. Selain itu diperlukan upaya serius untuk mendiseminasikan dan mensosialisasikan GCG koperasi dalam format gerakan nasional berkoperasi secara berkesinambungan kepada warga masyarakat, baik melalui media pendidikan, media massa, maupun media yang lainnya yang diharapkan akan semakin memajukan perkoperasian Indonesia.

5.      Membenahi kondisi internal koperasi
      Praktik-praktik operasional yang tidak tidak efisien, mengandung kelemahan perlu dibenahi. Dominasi pengurus yang berlebihan dan tidak sesuai dengan proporsinya perlu dibatasi dengan adanya peraturan yang menutup celah penyimpangan koperasi. Penyimpangan-penyimpangan yang rawan dilakukan adalah pemanfaatan kepentingan koperasi untuk kepentingan pribadi, penyimpangan pengelolaan dana, maupun praktik-praktik KKN.

6.      Memberikan Pelatihan Karyawan
      Dengan adanya pelatihan kemampuan terhadap karyawan koperasi tiap 3 bulan sekali, diharapkan sistem keuangan dan birokrasi internal di dalam koperasi dapat teratasi.

7.      Meningkatkan daya jual koperasi dan melakukan sarana promosi
      Untuk memajukan koperasi dalam meningkatkan daya jualnya diperlukan promosi. Salah satu contohnya dengan membuat koperasi yang terlihat menarik supaya masyarakat tertarik untuk membeli di koperasi yaitu dengan cara memberikan pelayanan yang baik,sarana dan pra sarana yang memadai dan membuat ruangan yang nyaman bagi pengunjungnya.

8.      Merubah kebijakan pelembagaan koperasi
      Dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat kebijakan pelembagaan koperasi dilakukan degan pola penitipan, yaitu dengan menitipkan koperasi pada dua kekuatan ekonomi lainnya. Oleh karena itu,kebijakan pelembagaan tersebut dapat dikembangkan dengan merubahnya agar koperasi dapat tumbuh secara normal layaknya sebuah organisasi ekonomi yang kreatif, mandiri, dan independen.

9.      Menghimpun kekuatan ekonomi dan kekuatan politis
      Kebijaksanaan ekonomi makro cenderung tetap memberikan kesempatan lebih luas kepada usaha skala besar. Paradigma yang masih digunakan hingga saat ini menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh usaha skala besar dengan asumsi bahwa usaha tersebut akan menciptakan efek menetes ke bawah. Namun yang dihasilkan bukanlah kesejahteraan rakyat banyak melainkan keserakahan yang melahirkan kesenjangan.Oleh karena itu,untuk memperkuat posisi tawar dalam penentuan kebijakan perekonomian nasional ini bukanlah kondisi yang mustahil diwujudkan, sebab usaha kecil termasuk koperasi jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah nusantara sehingga jika disatukan akan membentuk kekuatan yang cukup besar
     
     
10.  Pendidikan Dan Peningkatan Teknologi Menjadi Kunci Untuk Meningkatkan Kekuatan Koperasi.
      Pendidikan dan teknologi memberikan kontribusi yang besar dalam kemajuan koperasi,melalui cara memberikan penyuluhan kepada siswa/siswi yang akan melanjutkan tongkat dalam memajukan koperasi. Penyuluhan tersebut membahas tentang pengertian koperasi sebenarnya, manfaat koperasi sebenarnya, dan keuntungan koperasi sebenarnya dalam kehidupan masyarkat luas.
      Selain itu, teknologi juga dapat membantu mengembangkan koperasi menjadi lebih baik dengan cara mengikuti kemajuan teknologi yang sudah sangat berkembang. Sehingga koperasi pun tidak tertinggal dan manajemen koperasi menjadi jauh lebih baik lagi.
11.  Skala Usaha Koperasi  Harus Layak Secara Ekonomi
      Pendapatan para anggota, pengurus, serta consumen yang terlibat dalam kegiatan koperasi sangat diperlukan dalam menentukan skala usaha Koperasi.  Dengan pendapatan tersebut, dapat ditinjau kelayakan bisnis koperasi dapat berjalan secara layak atau tidak layak,sehingga menjadi tolak ukur dalam usaha / pemasukan/ penerimaan koperasi yang akan berjalan.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar